kecepatan prosesor dengan IPC tinggi

Banyak orang menggunakan kecepatan prosesor sebagai indikator utama dalam membeli CPU. Hal ini mungkin valid untuk 10 yang lalu. Untuk saat ini? Analogi sederhana dari pertanyaan tersebut:

Prosesor 1.86 Ghz dianalogikan sebagai bus dan yang 3.2 Ghz sebagai mobil sport. Lebih cepat mana? Tentu saja mobil sport. Tetapi mereka hanya bisa membawa 1-2 orang sekali jalan. Sedangkan bus, meskipun lebih lambat, mereka bisa membawa hingga 50 orang sekali jalan.

Analogi ini disebut IPC (instruction per clock) pada sebuah prosesor. Karena itulah prosesor dengan IPC lebih tinggi, meskipun berjalan pada kecepatan yang lebih rendah, akan lebih efisien daripada prosesor dengan IPC rendah dengan kecepatan tinggi.

Kecepatan prosesor dalam Gigahertz, bukan merupakan faktor utama untuk menentukan performa CPU. PAda prosesor jadul, anda akan menemukan banyak prosesor dengan kecepatan tinggi. Saat ini, kecepatan prosesor tidak terlampau tinggi karena menggunakan IPC yang lebih tinggi.

Kecepatan yang tinggi akan menimbulkan panas yang tinggi. Hal ini akan membutuhkan lebih banyak daya listrik untuk mengoperasikannya. Selain itu, anda mungkin akan membutuhkan HSF aftermarket dengan performa yang lebih baik.

Dengan peningkatan IPC, prosesor bisa berjalan pada kecepatan yang lebih rendah. Hal ini membuat prosesor beroperasi pada suhu yang lebih dingin, membuatnya lebih hemat daya dan cukup menggunakan HSF pabrikan.

Jumlah core prosesor juga bukan faktor utama untuk menentukan performa. Contohnya, AMD FX 9350 (8 core) masih bisa mengungguli Intel Core i5 4570, meskipun tidak terpaut jauh, tetapi tidak bisa mengalahkan Intel Core i7 4770.

Teknologi prosesor selalu berkembang dari tahun ke tahun. Jika anda ingin membangun PC, pastikan anda menggunakan teknologi terbaru. Teknologi terbaru memungkinkan anda bekerja lebih cepat, dengan suhu yang rendah dan penggunaan daya yang lebih kecil.