Kita semua tahu bahwa PC all-in-one terlihat sederhana dan
berkelas. Hemat ruang, tidak ada kabel di semua tempat, dan mudah dipindahkan.
Komponen elektronik suatu saat bisa rusak dan berhenti
bekerja. Jika itu terjadi, anda harus mengetahui komponen yang bermasalah. Jika
anda sudah familiar dengan dunia computer hal itu bukan masalah. Tapi jika
sebaliknya, sebaiknya baca terus.
Apakah Pc All in One Bisa Di Upgrade?
Bisa, tapi tidak semua komponen. PC all-in-one lebih mahal
daripada PC desktop, dan juga memiliki beberapa masalah lain. Body PC
all-in-one sangat tipis. Ini berarti ada lebih sedikit ruang untuk komponen dan
sistem pendinginan. Anda juga tidak dapat mengubah layar atau speaker. Anda hanya
dapat meningkatkan RAM dan hard drive pada PC all-in-one. Meski begitu, hanya
ada beberapa sistem yang mengizinkannya.
Hal terburuk dari PC all-in-one ini adalah jika satu bagian
rusak, yang lainnya juga akan rusak. Contohnya monitor atau layar. Jika layar
PC desktop rusak, kita dapat dengan mudah menggantinya. Beli saja yang lain dan
pasang. Ini sangat sederhana.
Tapi tidak untuk PC AIO. Meski hanya layarnya yang rusak, keungkinan
komponen lain bisa ikut rusak. Meskipun bisa diperbaiki, butuh banyak uang
untuk melakukannya.
Hal-hal yang tidak sebagus PC all-in-one dibandingkan PC desktop atau laptop
Jarang ditemui
Masalah pertama yang saya lihat adalah bahwa mereka jarang
ditemukan. Saya cukup yakin bahwa sebagian besar toko komputer tidak menjual PC
all-in-one (PC AIO). Mungkin saya salah, tapi menurut saya begitu karena tidak
banyak orang yang membutuhkan PC seperti ini.
Variannya juga cukup berbeda dengan laptop. Jika ada
perbedaan jenis laptop dari masing-masing merk, tapi tidak untuk AIO. Ini tidak
termasuk RAM dan penyimpanan, yang dapat ditambah jika perlu.
Masalah di Layanan
Masalah berikutnya dengan PC All-in-One adalah, tidak
seperti laptop atau komputer, sulit untuk diperbaiki. Jika laptop bisa dibawa
dalam tas dan PC desktop bisa dibawa berdasarkan kerusakan bagian-bagiannya,
maka keduanya bisa dibawa. Misalnya jika monitor rusak hanya monitor yang
dibawa, tetapi jika CPU rusak hanya CPU yang dibawa.
Karena monitor dan CPU dari PC AIO dibangun untuk menjadi
satu kesatuan, Anda harus berhati-hati saat membawanya, meskipun mesinnya
rusak. Anggap saja sedang membawa monitor. Kelemahan ini adalah yang terbesar
menurut saya.
Harus Menggunakan UPS
Meski menggunakan adaptor kecil seperti charger laptop, PC
AIO tetap membutuhkan UPS (Uninterruptible Power Supply). Jika Anda menggunakan
UPS, Anda bisa mendapatkan sejumlah manfaat. Yang pertama adalah menjaga AIO
agar tidak mati secara tiba-tiba saat Anda bekerja.
Dan yang kedua menjaga AIO PC agar tidak mati mendadak, yang
dapat merusak bagian-bagian perangkat keras. Sebenarnya tidak masalah, tapi
karena harus mengeluarkan uang lebih, saya rasa perlunya UPS adalah tanda kelemahan
pada PC All in One.
Nah, itulah yang perlu Anda ketahui tentang kekurangan PC
All-in-One. Beberapa orang mengatakan bahwa spesifikasi rendah AIO adalah hal
yang buruk, tetapi saya tidak setuju. Karena jika menginginkan spek terbaik,
Anda memerlukan PC rakitan, bukan laptop atau PC all-in-one.
Masalah penggantian perangkat keras bisa sama dengan laptop,
tetapi lebih sulit untuk diperbaiki. Karena AIO PC memiliki bagian-bagian yang
sulit dibuka, maka monitor dan CPU telah digabungkan menjadi satu kesatuan. Mau
tidak mau, harus membawanya ke pusat layanan dan mendapatkan bantuan untuk mengganti
perangkat keras agar lebih aman.
Terakhir, kadang Runtime Broker di perangkat Windows pada
All in One PC. Pasalnya, di Task Manager, Runtime Broker, CPU atau prosesor sering
mencapai penggunaan 100% terus menerus.
Jadi, kesimpulannya, kami tidak setuju bahwa PC all-in-one
lebih baik daripada desktop, karena PC all-in-one memiliki banyak masalah.
0 Komentar